Film Lemantun telah ditonton lebih dari satu juta kali (Youtube.com)
Kisah Lemantun adalah cerita yang sangat inspiratif untuk tontonan keluarga. Berdurasi 21 menit dan 39 detik, film ini mengisahkan tentang seorang ibu yang membagikan warisan almari kepada lima orang anak; empat anak laki-laki dan satu anak perempuan. Lima anaknya tidak memiliki nasib kehidupan yang sama. Tri, anak ketiga dari sang ibu tidak memiliki keluarga dan karir yang melejit.
Kisah ini sukses menuai perhatian penonton. Di kala Tri tidak memiliki pengalaman yang memadai, ia sempat diancam oleh kakak untuk segera memilki rumah. Ancaman itu diberikan semata-mata agar tidak membebani ibu pada masa lansia. Mengapa begitu?
Kesederhanaan ibu menunjukkan seberapa peduli anak terhadap dirinya sampai tua nanti (tatkala.co)
Ibu meminta tolong kepada lima anak untuk pulang dan memindahkan lemari ke tempat yang lain. Lima anak tersebut menyetujuinya-terutama Tri-lalu mereka segera menyewa kendaraan atau menggunakan kendaraan pribadi untuk mengangkut lemari yang telah didapatkan. Alhasil, empat anak itu mengiyakan perkataan ibu, sedangkan Tri mencari cara lain karena tidak memiliki rumah pribadi. Ketika anak-anak sudah membawa lemari dari rumah ibu menuju tujuan, ibu mengizinkan Tri untuk tetap membiarkan lemari itu berada di rumahnya.
Dikisahkan dalam film pendek ini, pekerjaan tetap Tri adalah penjual bensin yang tidak berusia muda. Sosoknya adalah pribadi yang paling ditonjolkan dan pemilik karakter yang berbeda. Kepiawaiannya dalam melayani keluarga membuat penonton tersanjung. Bukan hanya sekadar harta atau pekerjaan yang dicari, melainkan ia ingin menjaga keharmonisan keluarga.
Film Lemantun diunggah ke Youtube pada April 2020 (Youtube.com)
Namun, penonton bisa mendapatkan makna tersirat dari film Lemantun. Anda bisa melihat perbandingan antara anak yang tetap mau menjaga ibu dengan yang mencari kesuksesan tersendiri. Ibu masih sehat, tetapi sudah membagikan warisan kepada anaknya. Dalam film ini memang sengaja ibu ingin tahu, seberapa sayang mereka kepada dia yang masih bisa berjalan di usia tua. Film pendek yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja sangat cocok ditonton pada Hari Ibu.
Penulis: Tesalonika Hasugian
コメント