Sistem kebut semalam atau yang lebih kita kenal dengan sebutan SKS merupakan sistem belajar yang baru dilakukan sehari bahkan beberapa jam sebelum ujian dilakukan. Mahasiswa yang belajar menggunakan sistem ini biasanya belajar secara mati-matian hingga rela mengurangi jam tidur mereka bahkan mirisnya ada yang tidak tidur demi menghafalkan materi untuk diujikan nantinya.
Sebenarnya untuk beberapa mahasiswa, sistem ini merupakan cara belajar yang paling efektif karena menurut mereka ketika belajar pada saat sebelum ujian dilaksanakan, materi akan lebih mudah dimengerti daripada belajar dari jauh-jauh hari. Hal ini juga banyak dilakukan mahasiswa yang memiliki banyak aktivitas di luar. Di sisi lain, mahasiswa merasa percuma jika harus menyicil pemahaman materi dari jauh-jauh hari karena akan sia-sia dan mereka melupakan materi pada saat ujian berlangsung.
Menurut penelitian oleh para peneliti dari University of California, Los Angeles dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Child Development ditemukan bahwa belajar dengan metode SKS tidak akan sebanding dengan hasilnya karena akan memberikan hasil yang buruk. Semakin banyak jam tidur yang dikurangi mahasiswa untuk belajar maka semakin buruk kinerja mereka saat mengerjakan ujian
Sistem kebut semalam ini nyatanya hanya bisa efektif untuk memori jangka pendek. Otak tidak bisa mengingat hal-hal jangka panjang dengan sistem kebut semalam. Pada sistem ini, otak hanya menghafal tanpa menyerap informasi untuk jangka panjang. Oleh karena itu, kita sering susah untuk mengingat kembali apa yang kita pelajari saat malam hari.
Tak hanya itu, sistem kebut semalam ini memiliki banyak dampak buruk. Diantaranya seperti yang dikutip dari Huffington Post, salah satunya ialah mengurangi daya ingat. Mengapa demikian? Begadang karena sistem kebut semalam membuat ingatan tidak berfungsi dengan baik. Ini diakibatkan karena kurangnya tidur. Seperti yang kita ketahui, manusia membutuhkan tidur cukup setiap harinya kurang lebih 6 jam, pada saat ini otak kita akan melakukan penyegaran ulang agar sesudahnya dapat berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, begadang akan mengurangi daya ingat kita.
Hal ini tentu membawa kita ke sesuatu yang lebih serius, jika terus bergantung pada sistem belajar ini, yang akan berdampak pada pola hidup kita. Menurut Huffington Post, sistem belajar ini juga dapat menyebabkan stroke. Hal ini diakibatkan karena kebiasaan begadang. Berdasarkan laporan Associated Professional Sleep Societies, orang yang tidur kurang dari 6 jam tiap malam, 4 kali beresiko terkena stroke.
Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa harus lebih memperhatikan kesehatan dan mulai untuk menyicil belajar tiap harinya dan menghindari sistem kebut semalam ini. Setiap orang memiliki waktu untuk belajar. Walaupun nyatanya nilai yang bagus bukan segalanya, tetapi kita sebagai mahasiswa tetqp memiliki tanggung jawab untuk belajar. Sebanyak apapun orang lain memberitahu kita, hal itu tidak akan ada gunanya jika kita tidak memulai dari diri kita sendiri. Jadi, ayo kita tinggalkan budaya sistem kebut semalam untuk kesehatan yang lebih baik, lagipula belajar tidak akan membuat kita rugi dan belajar jauh-jauh hari akan memudahkan kita untuk memahami materi ketika kita akan belajar ulang.
Sumber Referensi:
Penulis : Nikita Angelmay Tombatu
Editor : Natasha Richie Vallerie
Comments