Tim ilmuwan asal University of Toronto, Kanada mendapatkan sinyal Radio berfrekuensi tinggi (FRB) yang muncul setiap 16 hari sekali dari luar angkasa. Tim ini menangkap sinyal FRB dengan teknologi teleskop radio asal Kanada, Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME) Radio Telescope.
Fast Radio Bursts (disingkat FRB) adalah sinyal-sinyal radio berfrekuensi tinggi yang hanya muncul sebentar, namun menghasilkan frekuensi dampak yang sangat besar. Biasanya sinyal FRB yang serupa hanya muncul sekali. Anehnya, sinyal FRB yang sama ditangkap oleh CHIME setelah 16 hari sinyal tersebut muncul.
Ternyata sinyal tersebut terus muncul secara berkala dalam rentang waktu 16 hari sekali. Ini adalah kali pertama suatu sinyal FRB dari luar angkasa muncul berulang-ulang kali dengan rentang waktu yang tertata. Dongzi Li adalah ilmuwan Astrofisika yang menemukan fenomena ini bersama dengan timnya dari University of Toronto.
Penyebab munculnya sinyal ini belum dapat dipastikan. Beberapa lembaga dan ilmuwan beranggapan bahwa sinyal ini dipancarkan oleh “pemancar” misterius dari luar angkasa. Duncan Lorimer, ilmuwan asal West Virginia University yang pertama kali menemukan kemunculan FRB pada tahun 2007 bersama mahasiswanya, David Narkevic, berpendapat optimis terkait fenomena ini. “(Fenomena) ini sangat signifikan. Penemuan ini memiliki potensi untuk membawa kita kearah yang menarik, yang akan menyimpulkan penyebab dari pengulangan-pengulangan ini”, lansir Lorimer.
Ilmuwan asal University of Amsterdam, Kenzie Nimmo, memiliki teori yang berbeda terkait asal muasal sinyal ini. Nimmo berpendapat, “Mungkin sinyal-sinyal FRB diproduksi dalam sebuah kebun binatang besar berisi lokasi-lokasi yang tersebar diseluruh semesta dan (FRB) memerlukan beberapa kondisi spesifik untuk membuatnya terlihat”.
Siapa dan apa yang menyebabkan fenomena FRB ini baru bisa terjawab setelah dilakukannya penelitian lebih terkait fenomena ini. Mari kita nantikan jawabannya.
Sumber: Cnet.Com, EarthSky.Org
Penulis: Christofel Lukas
Editor : Tahlia & Florentia Janice
Comments