“Usaha tidak akan mengkhianati hasil.” Kenyataannya seperti pekerjaan yang membanggakan. Banyak yang dari kita selalu berusaha untuk mencapai target-target kecil. Mulai dari meniru pekerjaan orang lain dan mengamati gerak-gerik pimpinan. Bahkan, mencari personal branding merupakan suatu kemampuan yang harus dibentuk sehingga bisa menjadi kebiasaan baik.
Personal branding untuk media sosial (searchenginejournal.com)
Bagaimana tidak? Sosial media pribadi maupun organisasi ditentukan oleh karakter pemilik (owner). Kebanyakan, mereka akan mengikuti cara komunikasi yang ramah sesuai dengan lingkungannya. Jika ia menargetkan pengikut yang suka berbahasa gaul, mereka akan berbahasa sama seperti yang diinginkan. Pemegang akun akan mengelola keterampilan dan menuangkan ide dalam bentuk media sosial.
Penciptaan ide untuk menentukan strategi baru bukanlah sesuatu yang mudah, Pasalnya, admin harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik terhadap orang baru. Termasuk membentuk suatu konten edukatif yang berguna untuk menambah pengetahuan pembaca.
Riset sangatlah dibutuhkan dalam pemahaman konten yang amat mendasar. Riset ini bisa dilakukan dari orang-orang terdekat kita. Orang tua, teman kerja, dan keluarga jauh akan sediakala membantu kemauan admin. Produk atau jasa bisa diciptakan jika orang-orang terdekat mendukung. Sebab merekalah satu-satunya harapan untuk bisa membesarkan nama produk.
Cara Membangun Konten Dengan Orang Terdekat (artsycouture.com)
Seumpama dengan riset, mulailah untuk mencari masalah kecil yang ada di sekitar lingkungan. Masalah ini bisa ditemukan dari hubungan setiap manusia. Ingatlah, produk atau jasa yang ingin kita ciptakan adalah solusi untuk masalah lingkungan. Jika mereka sudah mendapatkan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah, mereka akan menyediakan tangan untuk saling tolong-menolong ke teman-teman.
Konten yang positif adalah suatu penjualan yang bagus untuk membangun image anda terhadap masyarakat daring. Mulailah membina perkembangan mereka dari kuis, permainan, ilmu mikroblog, dan pajangan quote yang indah. Dari sana, anda bisa melatih keterampilan komunikasi untuk menyapa masyarat daring satu per satu. Sebab ada pepatah yang mengatakan bahwa tamu adalah raja.
Selain strategi konten, caption yang menarik serta penggunaan hashtag jugalah penting untuk dipelajari. Kalimat yang tercantum pada feed ialah suatu acuan pada followers dihargai atau tidaknya. Gunakanlah bahasa yang sewajarnya diterima oleh umum; tidak boleh memakai kata-kata yang kasar atau kotor untuk menyudutkan kelompok. Pemakaian kalimat akan menentukan followers mau menghargai anda atau tidak.
Salah satu alasan mereka mau bertahan pada laman Instagram anda adalah warna feed yang memanjakan mata. Bayangkan saja, jika pemilihan warna dalam pembuatan feed sangat menentukan masa depan media sosial. Pemilihan warna selalu menjadi pedoman strategi media sosial.
“Yang aku paling ingat branding di Instagram itu. Katanya, kalau beli followers itu enggak efektif terus penggunaan hashtag penting, caption yang menarik, dan penggunaan warna yang baik untuk di-post,” kata Winnie Eldora, mahasiswa Ilmu Komunikasi UBM Serpong.
Di samping itu, dibutuhkannya sebuah kedisiplinan kuat untuk membuat konten yang baru. Andaikata kedisiplinan itu diibaratkan sebagai memberi kabar kepada pasangan atau teman, berarti kabar itulah sebagai penanda hubungan yang kuat bahwa anda menerima mereka yang mau anda tabur.
Tips ini penulis terima dari wejangan webinar dua yang berlangsung pada (10/8). Narasumber sungguh antusias untuk membagikan strategi-strategi karena mereka pernah bekerja mempersuasikan pelanggan melalui produk yang ditawarkan. Kenyataannya bagi mereka tidaklah mudah. Namun, mereka percaya. Bahwa usaha tidak akan menghianati hasil kelak sampai kita akan menikmati hasil bilur keringat.
Penulis: Tesalonika Hasugian
Commentaires