Sumber: Hardiknas 2021 (screenshot)
Selamat hari pendidikan nasional. Tahukah Anda dengan semboyan ini? "Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani", yang artinya "Di depan (guru) harus memberi contoh yang baik, di tengah-tengah (muridnya) harus menciptakan ide dan prakarsa, di belakang harus bisa memberi dorongan dan arahan). Semboyan yang diciptakan oleh tokoh pendidikan Indonesia ini menjadi cita-cita besar masyarakat Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang mulia. Fakta uniknya, kita telah memperingati hari pendidikan ke-62!
Penetapan 2 Mei menjadi hari bersejarah bagi umat Indonesia untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Pasalnya, peringatan ini dilatarbelakangi oleh hari kelahiran pendiri Perguruan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara. Beliau lahir di Pakualaman, Yogyakarta dari pasangan Gusti Pangeran Harya Surjaningrat dan cucu dari Pakualaman III. Ia sangat aktif untuk mengkritik berbagai isu pendidikan dan pemerintah Belanda.
Sumber: Kompasiana.com
Bapak pelopor pendidikan ini juga pernah menjadi seorang jurnalis di Surat Kabar "Sedyotomo" (Bahasa Jawa), "Midden Java" (Bahasa Belanda) di Yogyakarta, dan "De Express" di Bandung. Melalui tulisan-tulisannya, ia menorehkan soal opini pendidikan Indonesia. Pada saat itu, hanya orang-orang Belanda dan orang kaya yang bisa menikmati opini keturunan Yogyakarta. Dari tulisannya tersebut kemudian ia pernah diasingkan ke negeri Belanda.
Sekolah Taman Siswa merupakan salah satu ikonik pendidikan yang bersejarah dari peninggalan jejak Ki Hajar Dewantara. Sistem pendidikan yang diterapkan dalam kelas ialah bersifat tradisional. Ia mengajarkan kepada siswa-siswi tentang musik dan tarian tradisional Jawa dan membentuk karakteristik murid untuk cinta akan budaya Indonesia.
Penulis: Tesalonika Hasugian
Sumber: Kompas.com. Detik.com
Comentários