doc : Istimewa
Hari tanpa bayangan atau kulminasi matahari adalah sebuah fenomena langka yang dialami oleh beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kulminasi matahari terjadi saat matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa atau titik zenit, yang menyebabkan bayangan kita tidak terlihat.
Fenomena ini terjadi pada siklus musim kemarau, oleh karena itu biasanya ditandai dengan suhu udara yang lebih panas dari biasanya.
"Fenomena kulminasi identik dengan masa transisi atau pancaroba. Dalam fase ini, ketika matahari bergulir ke selatan maka di belahan bumi selatan akan mengalami kenaikan suhu permukaan laut dan ditandai dengan musim hujan di selatan. Begitu juga sebaliknya," kata kepala Stasiun Metereologi, Citeko Asep Firman Ilahi.
Ia mengatakan bahwa fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun. Dimana jika seseorang berdiri di bawah matahari tepat tengah hari, maka ia akan menutupi bayangannya sendiri. Oleh karena itu, bayangan seseorang tidak dapat terlihat.
Selain itu, saat kulminasi durasi antara siang dan malam menjadi sama, tepat 12 jam. Saat puncak kulminasi akan terjadi kesulitan atau gangguan sinyal, hingga gangguan cuaca di antariksa yang cukup ekstrim.
Dikatakan, durasi dari kulminasi ini hanya sebentar, dan tidak memiliki dampak khusus. Dan kulminasi terjadi pada daerah yang terletak di antara Garis Balik Utara, dan Garis Balik Selatan.
Biemers, hari tanpa bayangan atau kulminasi terjadi dalam kurun waktu yang berbeda di setiap daerahnya. Yuk lihat apakah daerahmu akan terjadi kulmunasi!
Penulis : Catherine Winola
Comments