Aplikasi ojek online pertama di Indonesia didirikan pada tahun 2010 dengan nama Gojek. Kemudian sejak tahun 2012 Gojek memiliki pesaing yang bernama Grab. Kedua aplikasi tersebut sangat memudahkan dan menguntungkan masyarakat Indonesia mengingat mudahnya dioperasikan dan banyaknya promo yang ada. Sampai sekarang pun masyarakat Indonesia tahu bahwa kedua aplikasi tersebut bersaing sangat ketat.
Walaupun kedua aplikasi tersebut sama-sama mudah dan menguntungkan bagi penggunanya, ternyata banyak sekali kerugian yang dialami oleh driver dari kedua ojek online tersebut. Kerugian yang didapat driver seperti pemblokiran akun secara sepihak, orderan fiktif, dan ketidakpastian pengguna. Namun kini lahir pesaing baru yaitu Gaspol Indonesia. Gaspol hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan mitranya. "Kami jelas beda dengan aplikasi lain, kami tawarkan kesejahteraan ke pihak pengemudi, pengemudi butuh kepastian. Kalau aplikasi lain suspend sepihak, di Gaspol nggak ada suspend sepihak," ucap CEO Gaspol Angkasa Surya, Lisa Subandi.
Kini Gaspol sudah bermitra lebih dari 22 ribu orang yang sudah tersebar di Batam, Palembang, Lampung, Bali, dan Pontianak. Untuk bersaing dengan kompetitornya yaitu Gojek dan Grab, Gaspol menyediakan layanan untuk Gas-Ride (ojol), Gas-Car (taksi online), Gas-Send (pengiriman barang), Gas-Food (penghantaran makanan), Gas-Wash (cuci pakaian) dan Gas-pick up (penyewaan mobil pikap).
Referensi:
Penulis: Christian
Editor: Lidya Verisca
Comments