Pada tanggal 22 November 2019 lalu, Presiden Joko Widodo memperkenalkan tujuh wajah baru dari kalangan milenial yang akan menjadi teman diskusinya. Hal ini menjadi perhatian publik, khususnya karena usia tujuh tokoh ini masih sangat muda. Dengan bertambahnya tujuh milenial pilihan Jokowi, Staf Khusus Presiden kini terdiri dari 13 anggota.
Siapa saja, sih, milenial yang dipercayakan Jokowi untuk membantu mewujudkan Indonesia maju?
1. Adamas Belva Syah Delvara
Adamas Belva Syah Delvara atau yang akrab dipanggil “Mas Belva” oleh Presiden Jokowi adalah pemuda yang masih berusia 29 tahun. Belva adalah seorang pengusaha dan aktivis sosial. Belva adalah pendiri dan CEO dari aplikasi perusahaan startup di bidang pendidikan dan teknologi terbesar di Indonesia, ruangguru. Belva mendapatkan gelar ganda dari Harvard University dan Stanford University dalam bidang bisnis. Belva juga pernah terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine pada tahun 2017.
“Rasanya tidak terbayang generasi muda saat ini dipercaya langsung oleh Presiden untuk memberikan inovasi dan ide kreatif, dan rencananya kami akan melibatkan generasi muda Indonesia untuk selalu ikut berpartisipasi memberikan ide segar kepada pemerintah,” ujar Belva melalui akun instagramnya setelah terpilih menjadi salah satu Staf Khusus Presiden. (https://www.instagram.com/belvadevara/)
2. Putri Indahsari Tanjung
Putri Indahsari Tanjung adalah anak sulung dari pasangan Chairul Tanjung dan Anita Tanjung. Lulusan Academy of Art University di San Francisco, California, ini masih berusia 23 tahun. Putri Tanjung adalah CEO dan founder dari creativepreneur, PT Visi Muda Kreatif. Putri juga merupakan CBO dari Kreavi, bursa mencari peluang bisnis yang menjadi wadah untuk menghubungkan para pelaku industri kreatif dengan perusahan atau pelaku industri kreatif lainnya.
“ … visi misi gue tetap sama dan akan selalu sama yaitu mendorong creativity, innovation, collaboration, and entrepreneurship. Terima kasih banyak untuk ucapan manis, doa serta support yang luar biasa.. Jadi semakin semangat berkarya dan terus belajar. Bismillah semoga kami bertujuh dapat menyuarakan aspirasi anak muda ke istana,” ujar Putri dari akun instagramnya setelah terpilih menjadi salah satu Staf Khusus Presiden. (https://www.instagram.com/putri_tanjung/)
3. Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan Garuda Putra adalah pendiri dari perusahaan teknologi finansial peer to peer lending yang menghubungkan pendanaan usaha mikro dan kecil di Indonesia, yaitu Amartha. Andi berusia 32 tahun. Andi mendapatkan gelar sarjananya dari Institut Teknologi Bandung dalam bidang Manajemen Bisnis dan gelar Master of Public Administration dari Harvard University pada tahun 2016.
“Memulai – derapkan langkah, curahkan daya, bakti pada Negara, antarkan bangsa Indonesia maju,” cuit Andi dari akun twitternya. (https://twitter.com/garudaputra?lang=en)
4. Ayu Kartika Dewi
Ayu Kartika Dewi adalah milenial berusia 38 tahun yang memiliki semangat dan komitmen tinggi dalam memperjuangkan nilai toleransi dan keberagaman di Indonesia. Ayu adalah perumus Gerakan Sabang Merauke, program pertukaran pelajar antar daerah Indonesia yang bertujuan untuk menanamkan semangat toleransi. Ayu adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga. Ayu kemudian melanjutkan pendidikannya di Duke University, Amerika Serikat.
"Kalau gak takut, probably not worth doing – NS,” kutipnya di akun instagram. (https://www.instagram.com/ayukartikadewi/)
5. Gracia Billy Mambrasar
Gracia Billy Mambrasar adalah pemuda berdarah Papua berusia 31 tahun yang dipilih Jokowi menjadi salah satu anggota Staf Khusus Presiden. Ia adalah duta SGDs Indonesia, agenda pembangunan berkelanjutan. Ia menjabat sabagai CEO dari organisasi Kitong Bisa, serta merupakan koordinator utama dari Papua Inspiratif. Ia menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung, Australian National University, dan Oxford University.
“ … ada faktor: Kerja Keras, Keberuntungan, dan *Berkat Tuhan* disitu. Juga ada faktor: Mengambil resiko dalam hidup dan menghindari zona nyaman. Saya anti kenyamanan hidup, dan saya selalu terbeban menolong orang lain, juga sangat nasionalis ingin membangun Bangsa Indonesia,” ujar Mambrasar dari akun instagramnya menanggapi komentar-komentar netizen tentang alasan ia terpilih. (https://www.instagram.com/billymambrasar/)
6. Angkie Yudistia
Angkie Yudistia adalah penyandang disabilitas pertama yang menjadi staf kepresidenan. Angkie adalah pemudi berusia 32 tahun yang mendirikan Thisable Enterprise, organisasi yang memberdayakan masyarakat penyandang disabilitas. Angkie menjadi salah satu kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Angkie pernah menjadi finalis kompetisi Abang None Jakarta. Masih pada tahun yang sama, ia diakui sebagai "The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008". Ia menulis buku berjudul Perempuan Tunarungu, Menembus Batas. Angkie juga bekerja sama dengan Gojek Indonesia untuk mempekerjakan orang-orang dengan disabilitas di Go-Auto dan Go-Glam.
“Berbagi tugas. Kami paham betul bahwa banyak yang membicarakan apa pekerjaan kami, apa gebrakan kami. Tapi sebenernya, yang setiap hari kami pun sudah bekerja. Dari mana saja … “ ujar Angkie dari akun instagramnya. (https://www.instagram.com/angkie.yudistia/)
7. Aminuddin Ma'ruf
Aminuddin Ma’ruf adalah pemuda berusia 33 tahun. Ia aktif dalam organisasi-organisasi keagamaan. Aminuddin adalah Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016. Usai menjadi Ketua PMII, Aminuddin menjabat sebagai sekretaris jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.
Di akun twitternya, Aminuddin sangat aktif me-retweet cuitan-cuitan Jokowi. (https://twitter.com/aminmaruf27).
“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya menjadi seperti sekarang, dipercaya Presiden @jokowi sebagai Staff Khusus Presiden yang ditugaskan secara khusus untuk berkeliling dan berkomunikasi dengan kelompok strategis (mahasiswa, santri, pemuda, dan kelompok keagamaan),” tulis Aminuddin pada postingan instagramnya. (https://www.instagram.com/amaruf27/)
Tujuh milenial yang bergabung dengan Staf Khusus Presiden ini dikatakan akan menjadi teman diskusi Jokowi untuk memunculkan ide-ide inovatif dalam mewujudkan Indonesia Maju. Presiden Jokowi percaya bahwa anak-anak muda dapat memberikan gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan Indonesia. (GP)
Penulis: Gabriela Priscila
Kommentare