top of page
Writer's picturePercee Magz

Fenomena Covid-19 jadi Pundi-undi Uang?


(Sumber : riau.haluan.co)

Virus Corona bukan hal yang asing di mata kita. Bagaimana tidak? Beritanya kian kini menyebarluas di berbagai penjuru. Di Indonesia sendiri, Presiden RI telah menyatakan bahwa terdapat 2 WNI di Indonesia yang positif terserah virus Corona. Pasca pengumuman 2 warga Depok diumumkan, hal ini memicu masyarakat berbondong- bondong untuk membeli kebutuhan pokok dengan jumlah yang besar. Kekhawatiran ini, membuat stok barang kebutuhan sehari-hari ludes terjual habis di berbagai toko swalayan. Panic buying ini juga memicu harga masker dan antiseptik menjulang tinggi. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 480.000 untuk masker dan Rp 175.000-Rp 200.000 untuk antiseptik atau hand sanitizer.

Namun, diberbagai mini market dan toko swalayan sulit sekali mendapatkan masker & hand sanitizer dikarenakan stock barang sudah habis. Jika dilihat di instagram anda, minimal 1 dari Instagram story terdapat penjual masker dan hand sanitizer dengan harga tinggi.

Hal ini memicu kegeraman dari Aming, (pelawak / artis) mengenai oknum yang menimbun masker. Ungkapannya di instagram, "Pada akhirnya bukan corona yang membunuh kt...tp saudara sendiri...yg punya duitlahhhh!!! Berbondong bondong...ngeborong sampe stock kosong!".

"Sobat miskin cm bengong dimatiin sodara sendiri dlm keadaan kelaparan. Siapa lebih jahat? Corona apa manusia?" sambungnya. Dilihat dari perlakuan masyarakat, yang menjual dengan harga fantastis juga kurang manusiawi, yang dimana masyarakat membutuhkan hal tersebut. Namun dijadikan sebagai alat untuk peluang bisnis dan mencari keuntungan.

Sedangkan masyarakat yang sangat membutuhkan, justru kesulitan dengan adanya masyarakat yang sebenarnya sehat, dan mampu membeli barang-barang tersebut hanya untuk kepentingannya sendiri (kapitalisme). Serta penjual yang mencari keuntungan dari fenomena Covid-19. Namun, apa perlu kita menggunakan masker untuk mencegah virus Corona ini?

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan penggunaan masker untuk menangkal virus corona hanya berlaku bagi orang yang sakit. Hal tersebut sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Lembaga kesehatan publik terkemuka dari Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengatakan lewat Twitter pada Jumat (28/2/2020) lalu kalau mereka tidak merekomendasikan penggunaan masker. Mencegah Corona, tulis mereka, dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah ketika sakit dan mencuci tangan dengan sabun dan air sampai bersih.


Penulis : Florentia Janice K

0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page