Siapa bilang ilmu filsafat tidak bisa ditangkap dan dimengerti? Jostien Gaarder seorang penulis novel yang memasukkan ilmu dan illustrasi istilah filsafat dalam novelnya.
Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/HwBx8hJSKaPc1Gyk7
Menurutnya, menulis dengan menggunakan sudut pandang anak-anak, akan menonjolkan rasa keingintahuan tentang dunia. Bahkan, ia menganggap anak-anak memiliki kesamaan dengan ilmu filsuf, yaitu kepekaan dan rasa penasaran yang besar akan hal-hal baru yang jarang dimiliki oleh orang dewasa pada umumnya.
Bagaimana asal mulanya?
Jostien Gaarder lahir di Norwegia, 8 Agustus 1952. Ayahnya adalah seorang kepala sekolah dan ibunya adalah seorang guru dan penulis buku anak-anak. Inilah yang membuatnya dekat dengan buku dan bacaan karena hidup dalam keluarga berpendidikan.
Gaarder mempelajari bahasa-bahasa Skandinavia dan teologi di University of Oslo. Sebelum memulai karier kepenulisannya, dia ialah seorang guru filsafat di Bergen, Norway Somalia selama 12 tahun.
Gaarder merasa bahwa filsafat dapat disebarkan dengan cara lain, tidak dari pelajaran saja. "Saya menyadari jika orang bisa membaca filsafat dalam kerangka suatu cerita, mereka pasti mau membacanya," ujarnya. Ia membincangkan hal ini dengan istrinya dan disetujui. Ia pun mulai menulis.
Pada tahun 1991, ia menerbitkan Dunia Sophie. Novel inilah yang mengantarkannya meraih kepopuleran internasional. Bahkan, ia tidak takut untuk membuat novel anak-anak lagi.
Gaarder juga sering menggunakan metafiksi pada karya-karyanya. Ia dapat membangun ide dalam cerita yang dapat menarik perhatian semua pembaca sekaligus belajar dalam waktu yang bersamaan.
Penulis : Amelia Christina Debora
Sumber: Wikipedia dan Tempo
Comentarios