Sumber Gambar : Extra
Marlee Matlin, aktris tunarungu, yang memiliki kehidupan sukses di masa tuanya. Aktris ini lahir pada 24 Agustus 1965, di Morton Grove, Illinois, dari pasangan Libby (nee Hammer) dan Donald Matlin, yang merupakan seorang dealer mobil. Tidak hanya seorang aktris, tapi beliau juga merupakan seorang penulis dan aktivis yang telah memenangkan nominasi di Academy Award. Di dunia perfilman, Ia memulai kariernya pada tahun 1986 yang memerankan di film Children of a Lesser God yang berhasil memenangkan Academy Award. Sampai saat ini, Ia adalah satu-satunya pemain tunarungu yang berhasil memenangkan Academy Award.
Beliau kehilangan pendengaran di kedua telinganya pada berusia 18 bulan. Penyebab gangguan pendengarannya mungkin disebabkan oleh koklea yang cacat secara genetik. Dalam keluarganya, Ia adalah satu-satunya anggota yang tunarungu. Walaupun Matlin memiliki permasalahan, tapi Ia tidak akan membiarkan masalah itu untuk memberhentikan Ia untuk memulai karirnya. Pada usia tujuh tahun, ia tampil di teater anak-anak dengan Center on Deafness di Chicago yang bermain sebagai karakter Dorothy: The Wizard of Oz, Mary Poppins, dan Peter Pan. Pada berusia tiga belas tahun, Ia memenangkan hadiah di Festival Seni Kreatif Internasional Tahunan Chicago Center untuk esai yang berjudul If I Was not a Movie Star. Kemudian Ia merencanakan karir di bidang peradilan pidana saat Ia memulai kuliah.
Yang membuat Ia terkesaan adalah buku otobiografinya yang berjudul I’ll Scream Later dirilis pada 14 April 2009. Dalam buku tersebut, Ia menggambarkan penyalahgunaan narkoba dan bagaimana hal itu mendorongnya untuk memeriksa diri. Beliau juga bercerita tentang hubungannya yang berlangsung selama dua tahun di filmnya, tapi salah satu aktornya, Ia dilecehkan oleh actor tersebut serta juga Ia pernah dilecehkan oleh pengasuh perempuan.
Selain itu, Ia juga telah menjadi pembela yang kuat untuk hak-hak orang tunarungu, menerima peran televisi, tapi ada syarat. Yakni jika produser berkomitmen untuk memberi caption pada film, tetap berpikiran terbuka dan menghormati komunikasi yang ditandatangani dan diucapkan, dan mempromosikan peralatan telepon yang dirancang untuk orang tunarungu. Matlin telah bersaksi di depan Komite Senat untuk mendukung pembentukan Institut Nasional Tuli dan Gangguan Komunikasi.
Walaupun tidak ada permasalahan kekurangan secara fisik, tetap kita harus jalankan, walau itu susah. Tentunya Matlin memiliki kesusaha dalam menjalaninya, tapi Ia tetap berusaha sampai sukses sekarang. Apakah kita siap untuk mengerjakan semua hal dengan melewati rintangan?
Penulis : Sheva Galuh Astari
Comentarios