Sumber: kompas.com
Mungkin sebagian dari kita belum pernah mendengar kisah pilu tentang kehidupan seorang gadis yang ditembak pada bagian kepalanya oleh seorang penembak Taliban pada 2012. Yuk, mari kita simak bersama!
Malala Youzafsai adalah gadis kelahiran 12 Juli 1997 yang berasal dari Mingora, Pakistan. Ia menjadi gadis termuda yang dapat meraih Penghargaan Nobel Perdamaian, pada waktu itu usia nya baru 17 tahun. Malala pun sukses membangun lembaga amal yang bernama Malala Fund.
Dari semua kesuksesan yang telah Ia raih, tentu saja Malala harus melewati berbagai hal yang pahit. Di usia yang masih kecil, 10 tahun. Malala harus berhenti sekolah, karena Taliban melarang keras kaum perempuan untuk bersekolah dan melakukan kegiatan lainnya. Pada akhir 2008, Taliban telah menghancurkan sekitar 400 sekolah termasuk sekolah perempuan di Swat.
Malala berusaha menyuarakan suara agar mendapat keadilan bagi kaum perempuan. Ia menulis blog untuk BCC, mengenai kehidupan di bawah ancaman Taliban yang menolak pendidikan. Ia juga menggunakan sarana media untuk menyebar luaskan kampanye hak untuk sekolah. Semua hal yang Ia lakukan ternyata berbuah hasil dengan terpilihnya Malala dalam nominasi Penghargaan Nobel Perdamaian Anak Internasional. Di tahun yang sama, Malala juga mendapat penghargaan Pakistan's National Youth Prize.
Sumber : tribunnewss.github.io
Saat Malala berusia 15 tahun, Ia mendapat serangan di bus sekolah oleh Taliban. Seorang pria menembakan tiga peluru ke arahnya dan menembus tepat di kepalanya. Malala harus mendapat perawatan intensif di Birmingham, Inggris.
Pada tahun 2013, Malala dinyatakan pulih total dari insiden yang menimpanya. Ia pun melakukan sebuah pidato untuk PBB serta menerbitkan buku pertamanya yang berjudul I am Malala. Setelah itu, Ia mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian pada usia 17 tahun, dan mendirikan lembaga Malala Fund yang bertujuan untuk memberdayakan anak perempuan. Malala pun terus memberikan motivasi pada kaum perempuan untuk bisa menjadi agen perubahan komunitas di Malala Fund.
Penulis: Nathalia Angelica
Editor: Cindy Verananda
Sumber: Wikipedia, dan internasional.kompas.com
KEREENNNNNNN PEMBAHASANNYAAA🤩🤩🤩🤩🖤🖤🖤🖤🖤
Informatif banget