top of page

Omicron Varian Baru Covid-19 Yang Melanda Dunia Di Akhir Tahun 2021



Sumber Gambar: kompas.com


World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Varian Omicron ini menjadi berita heboh dan disebutkan pertama kali ditemukan di Afrika. Setelah dari Afrika, Omicron merambat ke Eropa hingga Amerika Selatan dan mulai memasuki wilayah Asia Tenggara.


Ahli penyakit menular di Afrika Selatan, Richard Lessells, yang merupakan bagian dari tim yang pertama kali menyuarakan adanya varian Omicron dari SARS-CoV-2, menduga bahwa varian baru itu terinkubasi pada pasien HIV/AIDS yang lama tidak diobati. “Varian Omicron yang ditandai dengan kode B.1.1.529, tampaknya tidak muncul dari proses evolusi normal,” ujarnya kepada Telegraph UK. Menurut Lessells, ada lompatan evolusioner yang terjadi pada varian Omicron.


Karenanya varian Omicron bukan hasil evolusi varian Delta, tapi berasal dari individu dengan HIV atau kanker yang tidak diobati.


The Telegraph mencatat, pasien HIV yang tidak diobati atau kondisi lain membuat lemah sistem kekebalan, seperti kanker. Ini membuat para pasien berjuang untuk melawan Covid-19 dalam waktu yang lama. Mereka secara efektif menjadi 'tempat' pelatihan bagi virus untuk bermutasi dan menemukan cara baru untuk respon pada kekebalan. Perlu diketahui juga, hingga saat ini Afrika Selatan menjadi salah satu negara dengan tingkat HIV tertinggi di dunia. Angka kasusnya sampai 20,4 persen dari populasi, jumlah orang dengan infeksi HIV mencapai 8,2 juta orang.


Sebanyak 71% orang dewasa dan 45% anak-anak dalam pengobatan. "Perbedaan genetik B.1.1.529 (Omicron) mengarah pada hipotesis mungkin telah berevolusi pada seseorang yang terinfeksi, namun jadi tidak bisa membersihkan virus, memberikan virus kesempatan berevolusi secara genetik," jelas Tom Peacock, ahli Virologi dari Imperial College London. Ditambah lagi baru 1 dari 15 warga Afrika yang menerima vaksin Covid-19.


Ini masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan rata-rata 70% populasi tervaksinasi di negara-negara maju. Dengan begitu, hal-hal ini membuat sejumlah orang menjadi rentan untuk menjadi tempat virus tinggal atau bermutasi.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi memasukkan Omicron menjadi "variant of concern" atau VOC (varian yang mengkhawatirkan). Omicron dilaporkan memiliki lebih banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular.


Tercatat, ada 32 mutasi protein lonjakan yang dibawa varian itu. Namun, WHO menegaskan belum mendengar kabar kematian yang ditimbulkan akibat varian terbaru ini, dan gejalanya masuk kategori ringan meskipun cukup tidak biasa. Sehingga kita tidak perlu panik dalam menghadapi masalah ini. Lessells menjelaskan, kunci untuk mencegah varian infeksi baru dan mengakhiri pandemi adalah mendapatkan pengobatan untuk jutaan orang Afrika Selatan yang positif HIV.


Selain itu, hal lain yang dapat kita lakukan adalah terus mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, jenis apapun bisa digunakan untuk menangkal virus selagi memiliki izin.


Sejauh ini hanya itu beberapa cara pencegahan virus varian baru ini karena WHO juga masih melakukan penelitian lanjutan mengenai virus itu, terutama mengenai kemampuan virus itu dalam melawan imun yang dibuat oleh vaksin Covid-19 biasa.


Penulis: Karenita

Sumber: World Health Organization & CNBC Indonesia


Comments


© 2024 by JournalisMe. Proudly created with Wix.com

bottom of page