Oleh Irene Wijaya Hidayat (Mahasiswi Ilmu Komunikasi UBM Serpong Angkatan 2022) — Sabtu (13/5), mahasiswa/i kelas 4PIK52B program studi Ilmu Komunikasi Kampus Serpong berhasil menyelenggarakan Talkshow bertajuk "Let's Create Personal Branding For The Future of New Media" secara onsite di Lecture Hall UBM lantai 5 yang dihadiri sekitar 75 peserta dan online melalui Zoom Meeting dan dihadiri sekitar 80 peserta pada pukul 09.15-12.15 WIB, event ini juga disponsori oleh Tango serta Amani Yogurt.
Talkshow yang bersifat terbuka ini dipandu oleh Audrey Greacika Chandra selaku MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars UBM. Kemudian, ada pemberian kata sambutan dari dosen pembimbing, yaitu Miss Angeline, S.I.Kom., M.I.Kom dan ketua acara, yakni Shabyra Nur Husni. Performance dari UKM The VOU yang sempat membawakan empat lagu juga turut memeriahkan acara Talkshow ini sebelum akhirnya sesi pemaparan materi dimulai.
Topik yang diangkat dalam talkshow ini adalah Personal Branding yang mengundang Dr. Geofakta Razali, S.I.Kom., M.I.Kom sebagai narasumber dan Anthony Gelael sebagai moderator. Topik ini dimulai dari pendefinisian personal branding itu sendiri dan alasan seberapa penting memiliki personal branding, yakni agar kita bisa lebih maju satu langkah dari orang lain, sebagai sarana latihan, serta untuk meng-influence other people. Untuk mempelajarinya, personal branding dapat dipelajari melalui orang sekitar atau dari figur idola favorit.
Terdapat juga pembahasan mengenai ‘apakah personal branding hanya dibutuhkan oleh orang yang memiliki latar belakang komunikasi?’ sebenarnya tak hanya yang memiliki latar belakang komunikasi saja yang membutuhkan, namun setiap orang tanpa latar belakang komunikasi juga butuh personal branding. Karena dalam dunia kerja, CV bukanlah lagi menjadi salah satu tolak ukur karakter seseorang, sehingga perlu bagi kita untuk membangun dan memperlihatkan personal branding dan dari personal branding juga dapat memunculkan persepsi.
Selain itu, disebutkan juga bahwa personal branding muncul setelah adanya media. Namun, baru di era new media ini yang akhirnya menciptakan persepsi mengalahkan prestasi. Dan dalam perjalanannya, personal branding selalu beriringan dengan algoritma sosial media. Untuk itu, perlu untuk memiliki market yang tidak terlalu general atau spesifik. Dr. Geofakta juga mengungkapkan bahwa public speaking merupakan salah satu tools untuk membangun personal branding.
Terdapat beberapa perbedaan dalam membangun personal branding, yakni kesulitan yang dihadapi masing-masing individu dalam menemukan karakternya. Dalam sosial media, tak masalah jika karakter yang diperlihatkan berlawanan dengan karakter di ‘panggung belakang’ selagi tak merugikan orang lain. Tetapi, alangkah baiknya jika personal branding dilakukan dengan tulus, yaitu sesuai dengan karakter asli kita.
Usai sesi talkshow, Audrey memberi kesempatan kepada para partisipan. Salah satu peserta onsite, yakni Sindhu, bertanya, “Hal apa saja yang harus dihindari saat membangun personal branding?” Dr. Geofakta pun menjawab, “Kurangi ketidakdisiplinan dan harus konsisten, jangan terlalu larut dengan lingkungan yang kurang mendukung, dan juga kurangi over flexing.” Selain itu, terdapat salah satu pertanyaan dari peserta online, yaitu Rio Steven yang bertanya, “Apa peran keaslian dalam membangun personal branding yang sukses dan mempertahankan keaslian sambil mempresentasikan citra profesional?” yang dijawab Dr. Geofakta, “Kita harus bisa balance, sehingga perlu untuk memiliki story serta pengalaman yang memiliki style atau keunikannya masing-masing. Selain itu, kita juga harus bisa confidence dan mau take responsibility.”
Di penghujung acara, terdapat sesi penyerahan Token of Appreciation oleh Shabyra Nur Husni kepada Dr. Geofakta, serta special performance oleh UKM Biefindc, yang dilanjutkan dengan sesi ice breaking dan sesi games yang dibawakan oleh MC, dan diakhiri dengan sesi karaoke bersama Dr. Geofakta serta sesi dokumentasi dengan seluruh peserta.
Kommentare