top of page

Congklak, Permainan Nostalgia Masa Kecil

Siapa sih yang tidak tahu congklak ? apalagi para perempuan yang melewati masa bermain tanpa gadget. Bagi orang jaman dahulu, congklak adalah sebuah permainan yang sangat seru untuk dimainkan bersama teman. Yuk, kita simak sejarah congklak!


sumber:https://indonesia.go.id/ragam/seni/kebudayaan/serunya-bermain-congklak

Congklak adalah permainan yang berkembang di Indonesia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa negara di Asia. Di Indonesia, sebutan congklak pun hanya ada di Pulau Jawa. Di pulau lain seperti Sulawesi disebut Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Di Lampung disebut Dentuman Lamban. Dalam bahasa melayu disebut sebagai Congkak. Di Filipina disebut dengan Sungka.


Konon, pedagang-pedagang dari Saudi Arabia menyebarkan permainan ini ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Para arkeolog menyebutkan Congklak menjadi permainan tertua yang pernah ada.


sumber:tribunnews.com

Permainan congklak dimainkan oleh 2 orang pemain. Alat untuk memainkan permainan ini adalah papan dan biji congklak. Papan congklak terbuat dari kayu atau plastik, terdiri dari 16 lubang, 7 untuk masing-masing pemain dan 2 berada di ujung papan. Biji congklak biasanya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng, dan plastik. Skor kemenangan berdasarkan jumlah biji terbanyak yang berada di lubang ujung papan.


sumber:https://www.inibaru.id/tradisinesia/cara-bermain-congklak-dan-filosofi-di-baliknya

Filosofi dalam permainan ini sangat beragam, mulai dari pelajaran bagi kita sebagai manusia untuk harus menerima juga harus memberi, kita harus mandiri, dan untuk mencapai tujuan harus perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa, kita hidup harus berkata jujur, kita harus memiliki tabungan masa depan, serta kita harus melakukan berbagai strategi untuk mencapai kesuksesan.


Walaupun permainan ini sudah banyak ditinggalkan, namun Congklak menjadi permainan yang sangat memorable, tidak gagal membuat kita mengenang masa kecil.




Penulis: Chandra Wijaya

Editor: Lidya Verisca dan Gabriela Priscila

Comentarios


© 2023 by Chery Jones. Proudly created with Wix.com

bottom of page