Sumber : 121quotes.com
Mark memiliki sahabat yang sangat dekat dengannya, bahkan saking dekatnya hubungan mereka membuat orang berpikir bahwa mereka merupakan sepasang kekasih. Karena persahabatan yang begitu erat antara Mark dan Mina, seringkali membuat Karina merasa cemburu dan membuatnya curiga dengan persahabatan mereka.
Ditambah lagi, belakangan ini ia sering memergoki pacarnya itu sedang bersama sahabatnya, padahal Mark seringkali mengaku sedang sibuk dengan pekerjaannya. Hal ini membuat Karina sangat kecewa dengan pacarnya. Ia merasa pacarnya ini sudah keterlaluan, kedekatannya dengan sahabatnya rasanya sudah tidak lazim lagi. Karena sudah tidak tahan dengan semua drama itu, ia memtuskan untuk menemui Mina untuk memaki wanita tersebut.
Sedangkan di sisi lain, Mina merasa kebingungan mengapa wanita itu mengajaknya untuk bertemu. Akhirnya ia segera bergegas untuk menemui kekasih sahabatnya itu. Saat sampai di cafe tempat mereka janjian, ia segera mencari Karina, karena dilihatnya belum ada tanda kehadiran wanita tersebut maka ia segera mencari tempat duduk yang paling sepi. Ia memutuskan untuk memesan jus strawberry dan seporsi roti bakar untuk menunggu wanita yang mencarinya itu.
Saat sedang asik menikmati jus strawberrynya, seketika ia merasakan pipinya sangat perih karena sebuah tamparan. Baru saja ia ingin memaki seseorang yang berani menamparnya, sebelum ia melihat ternyata itu perilaku Karina. Belum usai keterkejutannya, wanita itu lanjut memaki dirinya “MINA, KENAPA LU REBUT MARK DARI GUEEEE! APA SALAHNYA GUE SAMA KALIAN?! KENAPA KALIAN TEGA NGELAKUIN INI KE GUE?! EMANG APA KURANGNYA GUE SAMPE DIA LEBIH MILIH LU DIBANDINGKAN GUE?! DASAR WANITA MURA- ” wanita itu tak sadarkan diri sebelum menyelesaikan kemarahannya. Tentu saja, Mina panik setengah mati tiba-tiba Karina tak sadarkan diri. Ia pun segera menelpon ambulans. Namun, sudah 10 menit ambulans tersebut tak kunjung datang. Dengan keputusan nekat, ia membawa Karina masuk ke dalam mobilnya dengan segera. Ia terus memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Satu fokusnya saat ini adalah rumah sakit terdekat.
Sesampainya di depan Ruang UGD rumah sakit, ia segera memanggil petugas untuk membawa Karina. Karina sudah masuk Ruang UGD. Namun, tetap saja Mina merasa gelisah. Ia tidak habis pikir, mengapa wanita itu bisa berpikiran kalo dia dan Mark memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa ia memiliki hubungan khusus dengan sahabatnya itu, sedangkan, mereka saja tidak memiliki rasa cinta. Pria itu sangat mencintai kekasihnya dan ingin menjalin hubungan yang lebih serius bersama Karina juga meminta bantuan Mina untuk acara lamarannya dengan Karina. Bahkan Mark banting tulang agar mampu membayar cicilan rumah, agar hidup karina terjamin kedepannya.
Lamunan Mina terhenti, tatkala ia mendengar Dokter memanggilnya untuk membahas kondisi Karina. Saat itu juga Mina merasa runtuh, ketika mendengar diagnosa dokter yang menyatakan bahwa Karina terkena serangan jantung dan membutuhkan donor jantung secepatnya. Tangannya bergetar hebat, ia benci situasi ini. Namun ia memutuskan untuk segera mengabari sahabatnya itu agar segera datang. Mark pun merasa terkejut bukan main, sesegara mungkin ia memacu motornya agar segera sampai di rumah sakit.
Ketika sampai, Mark langsuung melihat kondisi kekasihnya itu. Saat itu, air matanya berderai. Ia merasa bahwa semua ini ulah sahabatnya itu. Ia pun memarahi dan menyalahkan Mina atas semua kejadian ini. Mina yang mendengar hal itu pun merasa sangat sedih. Mina tidak sanggup melihat sahabatnya itu begitu sedih. Maka dari itu keputusannya sudah bulat, ia akan melakukan aksi nekat terebut.
2 jam kemudian, Dokter mengabarkan bahwa ia sudah menemui pendonor jantung untuk Karina. Mark merasa sangat senang akan hal itu, ia tak henti bersyukur. Ia memutuskan akan segera mengabari sahabatnya itu mengenai berita bahagia ini. Ia sangat terkejut ketika dari seberang sana seseorang memberitaukan bahwa sahabatnya ini melakukan upaya bunuh diri agar dapat mendonorkan jantungnya. Ia sangat menyesal, seandainya saja waktu dapat diulang, maka ia tidak akan mengatakan hal sekejam itu pada sahabatnya. Ia merasa sangat menyesal. Bukan ini yang ia harapkan, ia memang tidak ingin kehilangan kekasihnya tetapi bukan berarti ia ingin kehilangan sahabatnya.
Semua penyesalan itu semakin bertambah besar ketika dokter menyatakan bahwa operasi kekasihnya tidak berhasil. Ia sangat frustasi, seandainya saja ia lebih terbuka dan lebih menjaga ucapannya maka ia takkan kehilangan 2 wanita kesayangannya saat ini.
Kisah ini akan berbeda cerita jika saja Karina dan Mark percaya satu sama lain dan lebih terbuka. Setiap hubungan membutuhkan kepercayaan, kita tidak perlu mencurigai pasangan kita berlebihan. Jika dia memang seseorang yang setia maka dia tidak akan berpaling darimu walapun banyak yang lebih menarik. Cerita kali ini, semoga dapat menjadi pelajaran untuk kalian agar hubungan kalian lebih baik.
Penulis : Angelia. S
Editor : Nikita. A. T
Comments