Aku menyukai senja,
sama seperti aku menyukainya.
Meski hanya datang sebentar,
namun hangatnya mampu memeluk relungku hingga ke tulang.
Senja, pernahkah aku mengatakan jika kau begitu indah?
Jika belum, biarkan aku mengatakannya sekarang.
Kau indah-
kau indah,
mengingatkanku pada ia.
Senja, kau tak pernah bohong.
Kau selalu datang tepat waktu.
Kali ini tak seperti ia,
karena ia yang selalu hilang,
bersama ribuan pertanyaanku.
Senja memang indah pada awalnya,
tapi mengantarkan diri ini ke dalam kegelapan yang seram dan menyesakkan.
Jika aku boleh memilih,
aku akan memilih pagi.
Pagi yang selalu mengantarkanku
pada hal-hal yang baru
dan.. membuatku lupa akan beratnya malam yang kulalui.
Aku melepas senja,
sama seperti aku melepasnya.
Penulis: Carol
Editor : Nikita Angelmay Tombatu
댓글