.png)
Palang Merah Indonesia (PMI) di beberapa kota mulai kehabisan stok darah dikarenakan jumlah pendonor sukarela khususnya di Jakarta, mulai menurun sebanyak 70-90 persen dari biasanya. Hal ini merupakan salah satu dampak dari pandemi virus corona (COVID-19) yang sampai saat ini masih berlangsung setelah lebih dari 1 bulan berada di Indonesia.
Minimnya stok darah mulai disadari oleh PMI pada pertengahan bulan Maret 2020 lalu. Bahkan di beberapa daerah, PMI sempat mengalami kehabisan stok darah sehingga harus dilakukan upaya untuk menaikan jumlah pendonor sukarela agar kembali normal.
Menurut data yang diambil dari liputan6.com, pada periode yang sama di tahun 2019 lalu, rata-rata dalam sehari ada 1000 orang yang mendonorkan darahnya. Tetapi di tahun 2020 ini, dalam sehari hanya ada 100 orang yang mendonorkan darahnya secara sukarela kepada PMI.
Menurunnya jumlah pendonor sukarela di Indonesia diakibatkan dari adanya kebijakan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk melakukan pembatasan sosial atau social distancing dan stay at home yang mengharuskan masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas dengan berada #dirumahaja selama pandemi ini berlangsung.
Karena krisis darah ini, dr. Ni Ken Ritchi, selaku Wakil Ketua UTD PMI Provinsi DKI Jakarta mengajak para pendonor darah sukarela untuk tetap dapat mendonorkan darahnya, karena ternyata donor darah aman untuk dilakukan walaupun sedang ada pandemik virus Corona.
“Kami sudah menyiapkan tempat yang bersih, untuk teman teman supaya bisa melakukan kegiatan donor darah tanpa takut tertular oleh COVID-19” kata dr. Ni Ken Ritchi, dikutip dari liputan6.com
Dengan tetap menerapkan social distancing, Gedung PMI di DKI Jakarta membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya secara sukarela dan siap menerima kantong darah dari para pendonor yang sebelumnya sudah dilakukan pengecekan dan dinyatakan sehat.
Penulis : Tahlia
Comments