top of page
Writer's picturePercee Magz

Bincang Virtual “ Di Balik Layar”


Sumber : Dokumentasi JIM

Jakarta 28 November 2021—Club Journal Is Me Alam Sutera mengadakan sebuah acara

pelatihan bertemakan Jurnalistik Bincang Virtual “Di Balik Layar”. Aacara ini dikuti oleh

seluruh anggota club Journal Is Me dan juga para undangan. Journal Is Me mengundang

salah satu narasumber yang sudah berpengalaman dibidang jurnalistik, dan yang telah meniti

karirnya di salah satu stasiun televisi di Indonesia yaitu Metro Tv sebagai salah satu Produser

dari acara Mata Najwa dan juga Kick Andy.


Narasumber bernama John Adja S.FIL., M.I.Kom. Dalam perbincangan virtual ini beliau

menjelaskan bahwa tidak mudah menjadi seorang jurnalistik dikarena harus mempersiapkan

diri dan juga mental dan harus siap untuk jarang punya waktu dirumah lebih banyak di kantor

dan juga dilapangan. Pak John Adja sempat bercerita tentang salah satu peristiwa yang paling

membekas di ingatannya yakni saat terjadinya konflik agama di Ambon yang dimana antara

agama bahkan keluarga yang mempunyai agama yang berbeda bisa saling membunuh karena

hanya perbedaan agama. Singkat cerita, Pak John melakukan perjalanan ke Bukit Cengkeh

yang berada di Provinsi Ambon untuk bertemu dengan panglima disana namun ada saat

disana mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan Sholat jumat singkat cerita Pak John

ditanyakan "Bapak tidak sholat?" beliau menjawab "saya tidak Sholat pak", karena kalau

beliau mengatakan bahwa beliau beragama Kristen mungkin nyawa beliau sudah melayang

karena menjembutkan agama beliau. Moderator sempat bertanya kepada bertanya kepada

narasumber “Adakah bapak pernah jenuh dengan pekerjaan sebagai seorang jurnalistik?”

beliau menjawab “Pekerjaan Jurnalistik ini pasti ada jenuh karena tidak terlalu banyak waktu

untuk bersantai dan lain-lain namun perlahan-lahan rasa jenuh itu akan hilang sebab terlalu

banyaknya pekerjaan dan tanggung jawab dengan apa yang dipegang seperti acara yang

sedang berlangsung maupun yang sedang direncanakan"

Pak John Adja juga memberitahukan bahwa menjadi produser Mata Najwa dan Kick Andy

tetap melakukan pekerjaan secara langsung atau sapat dikatakan langsung turun kelapangan

untuk mengontrol semua yang sedang dilakukan pada saat acaranya berlangsung dan menjadi

produser tidak bisa menyerahkan tanggung jawab kepada orang lain misalkan acara

berlangsung selama lima jam berarti produser harus berada disana selama lima jam dan tidak

boleh meninggalkan acara tersebut selain itu juga Pak John Adja mengatakan bahwa Program


Mata Najwa dan Kick Andy merupakan acara yang spesial dikarenakan mendapatkan

beberapa masukan dan dibantu oleh dibalik layar contoh nya seperti ada bagian tersendiri

yang membuat naskah, membuat susunan acara dan keperluan lainnya.


Pak John Adja mengatakan bahwa istilah yang paling pas untuk jurnalistik dibalik layar

adalah seperti tukang bangunan yang dimana saat bangunanya sudah jadi maka tukang

bangunannya tidak akan terlihat hanya bangunan yang sudah jadi saya yang terlihat, itulah ini

yang paling cocok menurut Pak John Adja selain itu juga beliau mengatakan upaya menjadi

seorang report ataupun jurnalistik tidak semudah apa yang kita pikirkan bukan seperti

gundukan yang terlihat, gundukan ini disebut dengan banyak informasi, fakta maupun

mengenai hal atau topik yang sedang dicari seperti permasalahan yang sedang

diperbincangkan oleh masyarakat indonesia, fakta atau peristiwa merupakan informasi yang

sangat penting bukan hanya hal yang kecil saja yang terbongkar melainkan hal yang sangat

bermakna bagi berita yang sedang diperbincangkan.


On air (runner) produser dalam control room yang dimana bertanggung jawab dengan segala

hal yang dibutuhkan contohnya kapan video ditayangkan produser harus mengetahui hal

tersebut dan memberitahukan pada bagian memutarkan video, jika ada kesalahan salam ruang

on air produser yang akan bertanggung jawab akan hal tersebut.


Pak John juga memberitahukan sebagai produser maupun jurnalistik kita harus bisa

mengontrol emosi karena emosi dapat memberikan dampak yang buruk selain itu juga kita

harus menahan amarah kepada narasumber yang kita ingin wawancara karena informasi yang

diberikan merupakan hal yang penting.


Penulis: Sharon Angelina Salim



2 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page