Sumber: lifestyle.okezone.com
Hallo Biemers! Kalian semua pasti udah gak asing lagi kan sama perayaan Peh Cun atau mungkin pernah denger perayaan Peh Cun. Nah, biasanya nih kalo menjelang perayaan Peh Cun, biasanya orang-orang yang merayakan bakal membuat Bakcang dan banyak juga di jual, karena Bakcang sebagai symbol dalam perayaan Peh Cun.
Nah Biemers, kalian tau gak sih kenapa kalau menjelang perayaan Peh cun banyak orang yang membuat Bakcang dan juga kenapa sih Bakcang dijadikan symbol dalam perayaan Peh cun?
Peh Cun (Har Bakcang) itu dirayakan oleh warga Tionghua di Indonesia, yang jatuh pada hari 5 bulan 5 kalender lunar China. Kalau di kalender Indonesia jatuh pada Jumat 3 Juni 2022. Sebutan lain untuk Hari Bakcang adalah Festival Bulan Kelima, Festival Hari Kelima, Festival Summer, dan Festival Duan Wu. Kadang juga disebut Festival Extreme Yang karena menurut metafisika China, di Hari Bakcang merupakan hari di mana energi Yang keluar paling kuat.
Jumlah sudut bakcang ada empat yang dipercaya mengandung arti dan harapan baik. Sudut satu diharapkan suami istri nggak terus-terusan bertengkar, dan saling mencintai satu sama lain. Sudut dua berarti doa baik agar keluarga selalu dalam keadaan damai dan sejahtera, serta sehat selalu. Sudut tiga agar rejeki dan berkah selalu datang dengan lancar. Sudut empat mengandung harapan agar usaha yang dijalankan makin sukses, dan kariernya meningkat.
Tradisi hari Bakcang diadakan untung mengenang jasa Qu Yuan (340 SM-278S M) yang merupakan tokoh sejarah patriotik menteri negara Chu demi melawan agresi negara Qin. Tradisi Peh Cun ini sudah ada sejak zaman Qun Chiu (722 SM – 481 SM).
Menurut legenda bakcang pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou berkaitan dengan simpati rakyat kepada Qu Yuan yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo karena difitnah dan diasingkan atas tuduhan palsu yang meyakinkan bahwa ada menteri yang melakukan korupsi.
Di ceritakan bahwa bakcang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Untuk kemudian, bakcang menjadi salah satu simbol perayaan Peh Cun atau Duan Wu.
Tradisi lain yang dilakukan masyarakat etnis Tionghua ketika Hari Bakcang adalah
1. Lomba perahu naga
Perahu yang digunakan adalah perahu sangat panjang, sempit, dan digerakan oleh tenaga manusia. Perahu biasanya dihias dengan kepala dan ekor naga. Peserta diharuskan untuk membawa genderang besar dalam perahunya.
Sumber: cnnindonesia.com
2. Menggantungkan rumput Ai dan Changpu
Hari Peh Cun yang jatuh pada musim panas biasanya dianggap sebagai bulan-bulan yang banyak penyakitnya. Sehingga, di rumah-rumah biasanya dilakukan pembersihan dan menggantungkan rumput Ai dan Changpu di depan rumah untuk mengusir dan mencegah datangnya penyakit.
Sumber: student-activity.binus.ac.id
3. Mendirikan telur
Kata orang tua zaman dulu, hanya satu hari dalam setahun di mana telur bisa berdiri, yaitu di Hari Bakcang tepat jam 12 siang saat matahari memancarkan cahaya terkuat. Syaratnya adalah telur tidak dicuci, telur tidak boleh dimasukkan ke dalam kulkas, dan jangan direbus.
Sumber: liputan6.com
Bakcang dibungkus dengan daun bambu. Isinya adalah nasi ketan, bisa diisi dengan daging ayam atau daging babi, jamur, ebi, cabai rawit (opsional), dan kuning telur bebek. Setelah semua dimasak kecuali kuning telur bebek dan cabai rawit, kuning telur bebek ,cabai, dan lainnya dimasukkan di tengah-tengah nasi ketan dan dibungkus menggunakan daun bambu selanjutnya dilipat dan diikat dengan tali rapat selanjutnya direbus sampai matang. Proses pembuatan Bakcang bisa dibilang cukup lama, tapi sesuai dengan rasanya.
Nah Biemers, sekarang kalian sudah tau kan alasan Bakcang dijadikan sebagai simbol dalam perayaan Peh Cun dan juga tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghua dalam perayaan Peh Cun.
Nama Penulis: Griselda Christina Guniarto
Editor: Jessica Erfira
Comments