Halo sobat percee, ditengah bulan Ramadan seperti ini, tentu memburu takjil sudah tidak asing bagi setiap kita, baik umat yang merayakan maupun tidak. Aku sendiri juga sering jalan-jalan sore untuk membeli takjil. Nah di percee kali ini aku mau bahas tentang salah satu menu takjil yang berasal dari kampung halaman aku, yaitu Ce Hun Tiau khas Pontianak, Kalimantan Barat.
Sumber : www.tribunnews.com & tokopedia.com
Ce Hun Tiau ini merupakan minuman tradisional warga Tionghoa yang terkenal di Pontianak karena rasanya yang menyegarkan dan mengenyangkan. Ce Hun Tiau sendiri berasal dari bahasa Tio Ciu, salah satu dialek bahasa China dengan Ce yang artinya ubi, kemudian Hun memiliki arti tepung, dan Tiau yang artinya balok memanjang.
Hal ini merujuk pada bahan utamanya, yakni adonan yang berwarna putih susu seperti mi yang terbuat dari sagu dengan tekstur kenyal seperti agar-agar. Isi didalam satu porsi Ce Hun Tiau ini ada ketan hitam, kacang merah, cincau, bongko (ati pari), santan, gula merah cair, dan ce hun tiau, sejenis cendol berwarna putih.
Unik ya, dengan rasa dominan manis dan isinya yang bermacam-macam menghadirkan cita rasa yang sulit untuk dijelaskan, enak dan cocok untuk memulihkan energi setelah berpuasa.
Selain itu Ce Hun Tiau ini juga dapat membuat kenyang sementara sebelum menyantap makanan berat, namun juga dapat dijadikan sebagai pencuci mulut selesai makan. Menu takjil ini akan lebih nikmat lagi apabila disajikan dengan es batu atau dalam keadaan dingin.
Sungguh menggiurkan ya kedengarannya, jadi untuk sobat percee, kalau ada liburan ke Pontianak, jangan lupa untuk cobain kuliner satu ini ya, tapi jangan khawatir kok, sekarang sudah banyak juga tersedia di kota-kota lain.
Penulis: Karenita
Editor: Jessica Erfira
Comments