top of page
Writer's picturePercee Magz

Tentang Rumah Dan Koleksi Bapak



Di ruang tamu rumahku dulu bapak adalah orang yang paling menyebalkan menurut ku dia adalah orang yang paling tidak rapih dan berantakan beberapa kaset bekas serta piring hitam kesukaanya diwaktu muda menumpuk disana, beberapa waktu lalu sebelum saya pindah rumah sendiri ada beberapa helai yang tersisa disana.


Kaset tape bekas dan pemutar musik lawas miliknya dari dulu bapak adalah orang yang paling gemar dengan musik dari rock kontemporer, pop rock dan genre genre yang ga bisa melow.

Lalu setelah pindah dan menata rumah sendiri bernafas serta sembari menatap atap kamar yang masih berantakan, ada beberapa hal yang buat saya ingat bahwa membuang memori dan menggantinya terlihat gampang tapi ada pilihan yang lebih susah ternyata, menata dan menjaga semua kenangan itu biar ga pergi serta hilang begitu saja.


Kaset kaset tape dirumah bapak selalu punya memori sendiri katanya ada yang dia beli cuman mau nge galau jaman dulu, atau dia beli cuman mau biar keren ditongkrongan warung dia.

Katanya “walau terlihat ga penting dan biasa saja menurut mu (itu saya) setiap tempat dan cerita itu selalu punya rumahnya untuk kamu bisa liat dan nostalgia lagi”, mungkin tempat pulang bapak ku untuk bisa ngeliat jaman dia dulu ya kaset kaset itu dan pemutar lawasnya yang berisik kresek – kresek.



Tapi aku baru sadar tulisan tulisan dan notes bekas dikamar ku dulu juga adalah rumah untuk setiap yang singgah dan pergi dihidup yang sebentar ini, lucu bapak dengan kaset dan lagu lagunya yang aneh itu serta saya sendiri yang ternyata juga punya buku buku puisi dari wiji, sapardi bahkan ke fiersa bersari. Rumah untuk saya pulang dan ingat siapa saja yang tidak bertanggung jawab merapihkan hati ini, dia yang pergi begitu saja dalam hatiku.


Dari pilihan yang gampang untuk melupakan dan melepas begitu saja ternyata bapak memberikan saya pilihan yang lebih susah, menjaga dan menatanya dengan rapih supaya suatu saat kamu ada dikejadian yang sama, kamu ga harus mengalami akhir yang sama juga.

“Minimal kamu tahu cara menyelesaikannya dengan baik seperti caramu dulu yang berantakan”


Penulis; Achmad / Berpijak

30 views0 comments

Recent Posts

See All

RRR

Comments


bottom of page